Ruang Sederhana Berbagi

Senin, April 11, 2016

Taman Kupu Kupu dan Diorama Ekosistem

Taman Kupu Kupu dan Diorama Ekosistem
Suhu berkisar antara 30-35 derajat Celcius di Kota Timika siang itu. Ketinggian 40 mdpl memang terasa panas. Kami menuju MP21. Area MP21 adalah areal pengelolaan lingkungan, pendidikan, dan penelitian lingkungan terkait tailing. Di dirikan di bekas lahan tailing yang sudah berubah menjadi kawasan hutan kembali.
Ada banyak pohon dan perdu di sekitar kawasan. Teduh di bawah pohon tapi panas jika terkena langsung terik matahari. Saya melihat juga lokasi pembibitan tanaman hutan dan tanaman produktif. Pada beberapa petak, gundukan tanah menggunung ditutupi oleh plastik dengan lubang pada tiap beberapa meter. Kelak, dari tiap lubang itu akan tumbuh berbagi jenis sayuran seperti tomat, cabe, dan lain-lain.
Selain pertanian, dikembangkan juga tempat budidaya ikan air tawar di sebuah kolam. Kolam ini unik, bagian pinggirnya dipasang ban bekas dari kendaraan proyek yang sudah tidak digunakan lagi. Berjajar rapi dan terlihat estetis karena penataannya yang bagus.
Taman Kupu Kupu
Melewati kolam kemudian saya memasuki sebuah ruangan besar dengan jaring melengkung di permukaan atasnya. Inilah taman kupu-kupu. Rasanya tak jauh berbeda dengan taman kupu-kupu di kawasan Cihanjuang, Bandung.
Di dalamnya ada berbagai jenis kupu-kupu khas Papua yang beterbangan ke sana ke mari. Hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Mengisap sari madu bunga, jika sudah puas mengisap, terbang lagi.
Kupu-kupu ini kemudian akan bertelur di daun atau di dahan-dahan pohon yang ada di sana. Setelah bertelur kemudian akan menjadi ulat. Ulat yang memakan daun dan kotorannya akan menjadi pupuk bagi pohon yang didiaminya. Selepas itu, mereka akan menjadi kepompong. Nah saat menjadi kepompong ini, petugas akan memindahkan ke dalam ruang khusus sampai menjadi kupu-kupu.
Demikian prosesnya akan berulang setiap waktu karena kupu-kupu patuh terhadap proses siklus alamiah.
Graha Diorama Ekosistem.
Sebagai bagian dari kepedulian sosial dan pendidikan lingkungan, PR Freeport Indonesia lewat Bagian Pengelola Lingkungan membangun Diorama Ekosistem. Diorama Ekosistem ini adalah bagian yang menarik untuk pendidikan lingkungan. Jika ingin mengetahui ekosistem serta hewan-hewan endemik Papua, anda cukup mengunjungi Diorama Ekosistem ini dan lihatlah betapa kaya dan beragamnya flora dan fauna di Papua.
Dari mulai ketinggian 0-10 sampai ketinggian 4.000 mdpl tersaji di dalam diorama ekosistem tersebut. Jika selama ini kita hanya mengenal burung cendrawasih dan burung rangkong yang ada di Papua, ternyata masih banyak lagi satwa endemik yang menarik untuk kita ketahui.
Untuk anak-anak sekolah, tentu saja diorama ini sangat menarik. Dari penuturan pengelola, sudah ada banyak sekolah di sekitar Timika yang mengunjungi lokasi reklamasi lahan bekas tailing yang ada diorama ekosistem tersebut sambil bermain, outing, bahkan camping.
Bersyukurlah, untuk mereka yang sudah melihat langsung, membaginya dalam kesan yang mendalam akan membuat kita semakin bersyukur atas segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.


Share:

0 komentar:

Postingan Populer